Archive for November 2024

 Kompas adalah alat navigasi untuk menetapkan arah mata angin. Prinsip kerjanya berupa panah penunjuk magnetis yang memberikan rujukan arah tertentu yang menyelaraskan dengan medan magnet bumi secara akurat. Fungsi utama kompas adalah untuk menentukan atau mengetahui arah dan besaran derajat suatu arah. Juga untuk mengetahui lokasi suatu medan berdasarkan peta.


Jenis-Jenis Kompas


Kompas dibedakan menjadi dua jenis yaitu kompas analog dan kompas digital.


Kompas Analog
Kompas analog adalah kompas yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk oleh para anggota pramuka. Penggunaan kompas analog secara manual, yaitu dengan menyelaraskan jarus kompas yang terdapat di dalamnya. Kompas analog terdiri atas beberapa jenis, seperti:
  • Kompas Lensa
Kompas lensa merupakan kompas yang dilengkapi dengan lensa biconcave yang berfungsi untuk mempermudah dalam pembacaannya. Umumnya kompas lensa berbentuk sederhana, ringan, dan harganya lebih murah. Namun validitas pengukuran besarnya sudut kompas kurang akurat.
  • Kompas Bidik (Kompas Prisma)
Kompas bidik atau disebut juga sebagai kompas prisma adalah kompas yang berfungsi sebagai pembidik besar derajat pada sebuah medan (bentang alam sebenarnya) untuk diproyeksikan dalam peta. Jenis kompas ini yang sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan alam termasuk dalam kepramukaan.
  • Kompas Orientering (Kompas Silva)
Kompas orientaring atau kompas silva adalah kompas yang digunakan dalam orientasi (penghitungan dan pembacaan peta secara langsung), Kompas ini umumnya memiliki badan (wadah) transparan memudahkan pembacaan terhadap peta yang ditaruh di bawahnya.
Kompas Digital
Kompas digital adalah kompas yang bekerja secara digital. Jenis ini biasanya disertakan sebagai sistem navigasi dalam dunia robotika atau dalam gadget-gadget elektronik.
Kompas Bidik
Kompas Bidik

Kompas Bidik
Kompas Bidik

Kompas Lensa
Kompas Lensa

Kompas Silva
Kompas Silva

Bagian-bagian Kompas


Bagian-bagian kompas yang akan kita pelajari kali ini adalah bagian-bagian pada kompas bidik atau kompas prisma karena kompas jenis inilah yang paling sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan kepramukaan.

bagian-bagian kompas bidik
bagian-bagian kompas bidik


Kompas bidik memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
  • Dial (permukaan tempat angka dan huruf). Pada dial terdapat satuan derajat mulai dari 0°  360° dan huruf: N (north ), E (east) W, (west), S (south).
  • Tutup dial dengan dua garis bersudut 45° (dapat di putar)
  • Visir (lubang dengan kawat halus pembidik sasaran)
  • Kaca pembesar (untuk melihat derajat kompas)
  • Jarum penunjuk (selalu menunjuk utara magnet)
  • Alat penggantung (tempat ibu jari untuk menopang kompas saat membidik).


Cara Menggunakan Kompas Bidik


Cara menggunakan kompas bidik secara lebih detail akan dibahas dalam artikel tersendiri. Secara singkat dan sederhana, cara mengguakan kompas bidik adalah sebagai berikut:

  • Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut menunjuk arah utara magnet.
  • Bidik sasaran dengan menggunakan visir, melalui celah pada kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 50° dengan kaca dial.
  • Apabila visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar.
  • Apabila sasaran bidik 30° maka bidiklah ke arah 30°. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu titik sasaran sepanjang jalur 30°. Carilah sebuah benda yang menonjol/tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 30° tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita melambung (keluar dari route) dengan tidak kehilangan jalur menuju 30°.
  1. Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik (Back Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat kembali kepangkalan apabila tersesat dalam perialanan. Menentukan sasaran balik dengan rumus:
  • Apabila sasaran kurang dari 180° = ditambah 180°. Contoh: 30° sasaran baliknya adalah 30° + 180° = 210°.
  • Apabila sasaran lebih dari 1800 = dikurang 180°. Contoh: 240° sasaran baliknya adalah 240° - 180° = 60°
Itulah berbagai hal terkait dengan jenis-jenis kompas, bagian-bagian kompas, fungsi kompas, dan cara menggunakan kompas. Semoga artikel tentang jenis, bagian, dan fungsi kompas ini bisa membantu para pramuka dalam mengenal dan menggunakan kompas sehingga akan mempermudah dalam berbagai teknik kepramukaan atau scouting skill.
sumber: https://www.pramukaria.id/2015/09/jenis-bagian-dan-fungsi-kompas.html

KMD Hari ke 5 | Mengenal Pengertian dan Fungsi Kompas

Posted by : Guru IPA & TIK 0 Comments
Tag : ,

Cara membuat dragbar, usungan, atau tandu darurat merupakan salah satu materi teknik kepramukaan bidang PPPK yang wajib dikuasai oleh seorang pramuka. Ketrampilan membuat tandu darurat atau dragbar akan sangat diperlukan ketika saat-saat darurat utamanya ketika terjadi kecelakaan yang membutuhkan evakuasi korban. Karena itu penguasaan keterampilan Pertolongan Pertama Dalam Kecelakaan pembuatan dragbar sering kali dilombakan dalam kegiatan kepramukaan.

Dragbar merupakan tandu atau usungan darurat yang dibuat dengan memanfaatkan tongkat dan tali yang tersedia. Fungsi utama dari dragbar adalah untuk memudahkan penolong melakukan evakuasi korban secara aman dan nyaman menuju tempat yang lebih aman atau untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Dalam PPPK terdapat berbagai jenis tandu seperti tandu sepinal, tandu sorong, dan tandu lipat. Namun yang akan dipelajari kali ini adalah tandu darurat.


Peralatan yang Dibutuhkan untuk Membuat Dragbar

karena sifatnya yang darurat, peralatan yang digunakan adalah yang umumnya tersedia saat kegiatan. Kalaupun tidak ada, bisa memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia. Peralatan itu antara lain:

  1. Tongkat Pramuka 2 buah, digunakan sebagai induk dragbar; standar tongkat yang digunakan untuk membuat dragbar seharusnya mempunyai panjang 225 cm, namun karena biasanya yang tersedia adalah tongkat pramuka berukuran 160 cm, tongkat inipun bisa digunakan tentunya dengan memperhatikan kondisi luka korban.
  2. Tongkat pendek ukuran 60 cm 2 buah, digunakan sebagai anak dragbar.
  3. Tali pramuka secukupnya.
  4. Mitella (jika ada)

Cara Pembuatan Dragbar atau Tandu Darurat Pramuka

Untuk membuat atau merakit dragbar (tandu darurat) caranya adalah sebagai berikut (arah atas, bawah, kiri, dan kanan pada tutorial ini merujuk arah pada gambar):

  1. Rebahkan dua tongkat pramuka (ukuran 160 cm) secara sejajar dengan jarak kurang lebih 50 cm, ini menjadi induk dragbar.
  2. Palangkan dua tongkat ukuran 60 cm di ujung kiri dan kanan induk dragbar dengan jarak dari masing-masing ujung sekitar 25 cm.
  3. Ikat keempat pertemuan induk dragbar dengan anak dragbar dengan menggunakan ikatan palang
  4. Setelah keempat ikatan palang selesai, sisa ikatan palang dari salah satu sisi (pada gambar di bawah anggap saja yang kiri), saling tautkan antara yang atas dan bawah di tengah-tengah (lihat huruf “f” pada gambar).
  5. Tali dari atas (atas pada gambar) di tarik kembali ke atas, demikian juga sebaliknya.
  6. Buatlah simpul jangkar pada masing-masing tongkat induk dragbar.
  7. Ulangi langkah 5 dan 6 dengan jarak masing-masing simpul jangkar antara 20 – 25 cm.
  8. Setelah 5 kali simpul jangkar, dikhiri dengan simpul pangkal di samping ikatan palang sebelah kanan.
  9. Lingkarkan tali yang tersisa di bawah tongkat anak dragbar kemudian ikatkan sisa tali dari bawah dan atas dengan simpul mati (lihat huruf “g” pada gambar)

Keterangan gambar:

  • Huruf “a”: ujung induk dragbar yang disisakan sebagai pegangan tandu. Jaraknya sekitar 25 cm.
  • Huruf “b”: ujung anak dragbar sepanjang 5 cm.
  • Huruf “c”: Ikatan palang.
  • Huruf “d”: Simpul pangkal untuk mengakhiri ikatan palang.
  • Huruf “f”: Tautan tali antara tali dari sebelah atas dan bawah.
  • Huruf “e”: Simpul jangkar.
  • Huruf “g”: Simpul mati.

Jika terdapat mitella dapat digunakan sebagai alas kepala korban dengan cara dililitkan melingkar antara dua induk dragbar. Jika tidak ada bisa menggunakan bahan-bahan lain yang bisa memberikan rasa nyaman di kepala korban. Apabila dalam evakuasi melalui medan yang cukup sulit, bisa ditambahkan pembalut gulung atau tali untuk mengikat korban dengan induk dragbar. Ini untuk mengantisipasi agar korban tidak terjatuh dari atas tandu.

Terkadang terdapat pembuatan dragbar atau usungan tanpa menggunakan anak dragbar (tongkat ukuran 60 cm). Pembuatan dragbar atau tandu darurat semacam itu memang lebih cepat tetapi kurang kuat dan kurang stabil sehingga kurang aman digunakan dan kurang memberikan rasa nyaman pada korban.

Nah, itulah cara membuat dragbar darurat, sekilas memang rumit akan tetapi dengan banyak berlatih dan jika dikerjakan bersama-sama dengan kompak tentu akan dapat terselesaikan dengan cepat dan mudah.

Sumber:https://www.pramukaria.id/2013/05/cara-membuat-dragbar-usungan-tandu.html

KMD Hari ke 5 | Cara membuat Dragbar Usungan (Tandu Darurat) Pramuka

Posted by : Guru IPA & TIK 0 Comments
Tag : ,


Artikel ini membahas tentang materi P3K pramuka, mulai dari tujuan, prinsip dasar, jenis-jenis kecelakaan dan pertolongannya, hingga contoh permainan yang dapat digunakan untuk melatih keterampilan P3K pramuka.

Pramuka adalah organisasi yang bergerak di bidang pendidikan kepanduan, kemanusiaan, dan kebangsaan. Salah satu tujuan pramuka adalah membentuk generasi muda yang tangguh, mandiri, dan berjiwa sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut, pramuka memiliki berbagai macam materi yang harus dipelajari oleh anggotanya. Salah satunya adalah materi P3K atau Pertolongan Pertama pada Kecelakaan.

Materi P3K pramuka adalah keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap anggota pramuka untuk dapat memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan atau penyakit sebelum mendapatkan bantuan medis lebih lanjut. Materi P3K pramuka meliputi pengetahuan tentang penyebab, gejala, dan cara penanganan berbagai macam kondisi darurat yang mungkin terjadi di dalam maupun di luar kegiatan pramuka.

Materi P3K pramuka sangat penting untuk dipelajari karena dapat menyelamatkan nyawa, mencegah kondisi korban semakin memburuk, mengurangi rasa sakit dan ketakutan, serta meningkatkan rasa percaya diri dan tanggung jawab. Dengan menguasai materi P3K pramuka, anggota pramuka dapat menjadi pribadi yang siap sedia membantu sesama di mana saja dan kapan saja.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang materi P3K pramuka, mulai dari tujuan, prinsip dasar, jenis-jenis kecelakaan dan pertolongannya, hingga contoh permainan yang dapat digunakan untuk melatih keterampilan P3K pramuka. Mari kita simak bersama!

Tujuan Materi P3K Pramuka

Materi P3K pramuka memiliki beberapa tujuan yang harus dicapai oleh anggota pramuka, yaitu:

  • Mampu mengenali dan menilai kondisi korban kecelakaan atau penyakit secara cepat dan tepat.
  • Mampu memberikan pertolongan pertama sesuai dengan kondisi korban kecelakaan atau penyakit dengan menggunakan alat-alat yang tersedia di sekitar.
  • Mampu menghubungi pihak-pihak yang berwenang atau berkompeten untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut bagi korban kecelakaan atau penyakit.
  • Mampu mengantisipasi dan mencegah terjadinya kecelakaan atau penyakit di lingkungan sekitar.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, anggota pramuka harus mempelajari dan mempraktikkan materi P3K pramuka secara rutin dan serius. Anggota pramuka juga harus memiliki sikap yang positif, sabar, tenang, dan empatik saat memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan atau penyakit.

Prinsip Dasar Materi P3K Pramuka

Materi P3K pramuka memiliki beberapa prinsip dasar yang harus diterapkan oleh anggota pramuka saat memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan atau penyakit, yaitu:

  • Mengutamakan keselamatan diri sendiri dan orang lain dari bahaya yang mungkin timbul akibat kecelakaan atau penyakit.
  • Memindahkan korban kecelakaan atau penyakit dari tempat yang berbahaya atau tidak nyaman ke tempat yang aman dan nyaman.
  • Menenangkan korban kecelakaan atau penyakit dengan cara berbicara dengan lembut, menanyakan nama dan kondisinya, serta memberikan dukungan moral.
  • Memeriksa kondisi korban kecelakaan atau penyakit secara sistematis dari kepala hingga kaki dengan menggunakan metode ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure).
  • Memberikan pertolongan pertama sesuai dengan kondisi korban kecelakaan atau penyakit dengan mengikuti aturan 3T (Tiru, Tahan, Tindak).
  • Mengawasi kondisi korban kecelakaan atau penyakit secara terus-menerus hingga mendapatkan bantuan lebih lanjut.
  • Melaporkan kondisi korban kecelakaan atau penyakit secara jelas dan lengkap kepada pihak-pihak yang berwenang atau berkompeten.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar tersebut, anggota pramuka dapat memberikan pertolongan pertama yang efektif dan efisien kepada korban kecelakaan atau penyakit.


Jenis-Jenis Kecelakaan dan Pertolongannya

Materi P3K pramuka mencakup berbagai jenis kecelakaan dan pertolongannya yang mungkin terjadi di dalam maupun di luar kegiatan pramuka. Berikut ini adalah beberapa contoh jenis kecelakaan dan pertolongannya yang harus diketahui oleh anggota pramuka:

Luka

Luka adalah rusaknya jaringan tubuh akibat terkena benda tajam, gesekan, benturan, atau panas. Luka dapat dibedakan menjadi luka tertutup (tanpa adanya robekan kulit) dan luka terbuka (dengan adanya robekan kulit). Luka juga dapat dibedakan menjadi luka ringan, sedang, dan berat berdasarkan kedalaman, luas, dan lokasinya.

Pertolongan pertama yang dapat diberikan kepada korban luka adalah sebagai berikut:

  • Membersihkan luka dengan air mengalir atau cairan antiseptik.
  • Menghentikan pendarahan dengan menekan luka dengan kain bersih atau perban.
  • Menutup luka dengan kasa steril atau plester.
  • Mengganti perban secara berkala dan menjaga kebersihan luka.
  • Memberikan obat anti nyeri atau anti inflamasi jika diperlukan.
  • Membawa korban ke fasilitas kesehatan jika luka dalam, luas, terinfeksi, atau terdapat benda asing di dalamnya.

Patah Tulang

Patah tulang adalah putusnya kontinuitas tulang akibat tekanan yang melebihi batas kuatnya. Patah tulang dapat dibedakan menjadi patah tulang tertutup (tanpa adanya robekan kulit) dan patah tulang terbuka (dengan adanya robekan kulit). Patah tulang juga dapat dibedakan menjadi patah tulang tunggal, ganda, atau komplit berdasarkan jumlah fragmen tulang yang terpisah.

Pertolongan pertama yang dapat diberikan kepada korban patah tulang adalah sebagai berikut:

  • Mengimobilisasi bagian tubuh yang mengalami patah tulang dengan menggunakan bidai atau alat penyangga lainnya.
  • Menyelimuti bagian tubuh yang mengalami patah tulang dengan kain tebal atau selimut untuk menghindari hipotermia.
  • Memberikan obat anti nyeri atau anti inflamasi jika diperlukan.
  • Membawa korban ke fasilitas kesehatan secepat mungkin untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Pingsan

Pingsan adalah hilangnya kesadaran sementara akibat kurangnya aliran darah ke otak. Pingsan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti dehidrasi, hipoglikemia, anemia, stres, panas, atau posisi tubuh. Pingsan biasanya ditandai dengan gejala seperti pusing, berkeringat dingin, mual, penglihatan kabur, atau denyut nadi lemah.

Pertolongan pertama yang dapat diberikan kepada korban pingsan adalah sebagai berikut:

  • Membaringkan korban dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki untuk meningkatkan aliran darah ke otak.
  • Melepaskan pakaian atau aksesori yang mengikat leher, dada, atau perut korban.
  • Memberikan bau-bauan seperti minyak kayu putih, kapur sirih, atau amonia untuk merangsang kesadaran korban.
  • Memberikan minuman manis seperti air gula, teh manis, atau jus buah jika korban sadar dan tidak muntah.
  • Membawa korban ke fasilitas kesehatan jika tidak sadar dalam waktu lama atau memiliki riwayat penyakit tertentu.

Source: https://ypi.ac.id/materi-p3k-pramuka-apa-mengapa-dan-bagaimana

KMD Hari ke 5 | Pertolongan Pertama

Posted by : Guru IPA & TIK 0 Comments
Tag : ,

Bagaimana cara yang mudah untuk menghafalkan sandi morse yaitu dengan mengubah tanda sandi morse tersebut menjadi kata-kata yang tentunya mudah dihafalkan. Dalam contoh berikut kita akan mengubah tanda “-” (strip) pada sandi morse dengan lafal huruf vokal O. Sedangkan tanda “.” (titik) pada sandi morse diganti dengan lafal huruf vokal lain (selain huruf O).Contoh: Misalnya huruf “D” pada sandi morse dilambangkan dengan “-..” (strip-titik-titik). Kita pilih kata yang suku katanya terdiri dari vokal O – bukan O – bukan O, misalnya kita pilih kata DOMINAN. DO memiliki vokal O jadi mewakili tanda “-” (strip) pada sandi morse. MI dan NAN memiliki vokal I dan A (bukan O) mewakili tanda “.” dan “.” (titik-titik). Contoh lain misalnya huruf “U” pada sandi morse dilambangkan “..-” (titik-titik-strip). Kita pilih kata yang terdiri dari vokal bukan O – bukan O – vokal O, misalnya kita pilih kata UNESCO. Suku kata U dan NES memiliki vokal U dan E (bukan O) mewakili tanda “.” dan “.”. Sedang suku kata CO memiliki vokal O mewakili tanda “-” (strip).Berikut contoh kata-kata yang melambangkan setiap huruf pada sandi morse, para pembaca dapat mengganti kata-kata asal tetap mewakili huruf pada sandi morse sesuai aturan di atas.




KMD Hari ke 5 | Metode Substitusi untuk menghafal Sandi Morse

Posted by : Guru IPA & TIK 0 Comments
Tag : ,

 


Materi hari ke 5 yaitu Postur Pembina oleh Rini Harjanti. LG. 

Postur pembina adalah fifur atau cerminan yang ditampilkan oleh seorang yang membina kegiatan pramuka. Postur Pembina pramuka bukan berarati bentuk fisik dari pembina pramuka itu sendiri, melainkan cerminan dari penampilan, sikap, etika yang baik yang harus ditunjukkan kepada peserta didik (Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega).

Pembina pramua adalah anggota dewasa yang memiliki komitmen tinggi terhadap prinsip-prinsip dalam pendidikan kepramukaan secara suka rela berbiat bersama peserta didik, dengan penuh kesabaran memotivasi, membimbing, membantu serta memfasilitasi kegiatan pembinaan peserta didik.

Tugas Pembina Pramuka

1. Memberikan pembinaan pada peserta didik (berkepribadian dan berbudi pekerti luhur).

2. Menerapkan prinsip dasar kepramukaan - Metode kepramukaan, kiasan dasar, dan Sistem Among dalam pembinaan.

3. Memberi pengayaan dengan mengikuti perkembangan sehingga up to date, bermanfaat bagi peserta didik dan masyarakat lingkungannya, serta taat pada kode kerhormatan pramuka.

4. menghiupkan, membesarkan gugus depan dengan selalu memelihara kerjasama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat.


Peran Pembina Pramuka

1. Sebagai orang tua yang dapat memberi nasehat, arahan, dan bimbingan

2. Sebagai guru yang mengajarkan keterampilan dan pengetahuan.

3. Sebagai kakak yang dapat melindungi, mendampingi, membimbing adik-adik peserta didik. 

4. Sebagai mitra dan teman yang dapat dipercaya bersama-sama menyelenggarakan kegiatan yang menarik, menyenangkan, serta mengandung unsur pendidikan.

5. Sebagai konsultan, tempat betanya, dan berdiskusi tentang berbagai hal.

6. Sebagai motivator, innovator, dan isnpirator untuk meningkatkan kualitas diri peserta didik, serta bersemangat untuk maju.

7. Sebagai fasilitator yang memfasilitasi kebutuhan dalam kegiatan peserta didik.


Tanggung Jawab Pembina Pramuka

a. Terselenggranya pendidikan kepramukaan yang teratur dan terarah sesuai dengan visi dan misi Gerakan Pramuka.

b. Terjaganya pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan pada semua kegiatan pramuka.

c. Pembinaan pengembangan mental, moral, spiritual, fisik, intelektual, emosional, dan sosial peserta didik.

d. Terwujudnya peserta didik yang berkepribadian, berbudi pekerti luhur, berguna bagi bangsa dan negaranya.





KMD - Hari ke 5 | Postur Pembina

Posted by : Guru IPA & TIK 0 Comments
Tag : ,

 I love to go a wandering,

Along the mountain track.And as I go, I love to sing,My knapsack on my back.Valderi, valdera, valdera,Valde ha ha ha ha ha ha,Valderi, valdera,My knapsack on my back.
I love to wander by the streamThat dances in the sun.So joyously it calls to me."Come join my happy song."Valderi, valdera, valdera,Valde ha ha ha ha ha ha,Valderi, valdera"Come join my happy song."
I wave my hat to all I meet,And they wave back to me,And blackbirds call so loud and sweet>From every greenwood tree.Valderi, valdera, valdera,Valde ha ha ha ha ha ha,Valderi, valdera>From every greenwood tree.
High over head, the skylarks wing,They never rest at homeBut just like, me they love to sing,As o'er the world we roam.Valderi, valdera, valdera,Valde ha ha ha ha ha ha,Valderi, valdera,As o'er the world we roam.
Oh, may I go a wandering,Until the day I die!Oh, may I always laugh and sing,Beneath God's clear blue sky!Valeri, valdera, valdera,Valde ha ha ha ha ha ha,Valderi, valderaBeneath god's clear blue sky!

The Happy Wanderer - Henri Rene

Posted by : Guru IPA & TIK 0 Comments
Tag : ,

Materi hari ke 5 KMD dalah keterampilan Pramuka, diawali dengan ketrampilan pramuka. Awal mula penggunaan sandi untuk berkomunikasi tanpa diketahui orang lain di luar kelompok, misalnya musuh dan sebagainya. Sandi digunakan dalam kegiatan militer yang membutuhkan kerahasiaan dan juga para pramuka sebagai media pembelajaran.

Beberapa jenis sandi yang dipelajar anggota pramuka antara lain sandi kotak, sandi morse, sandi angka, dan masih banyak sandi-sandi lainnya yang digunakan sebagai alat komunikasi rahasia, baik secara tertulis maupun tidak tertulis.

SANDI MORSE

Ditemukan oleh Samuel Fibley Breese Morse, warga kebangsaan Amerika. Sandi ini menggunakan titik dan garis untuk membentuk suatu kalimat sesuai dengan ketentuan penggunaannya. Kode morse biasanya dapat disampaikan melalui peluit, radio, asap, lampu, telegraf, serta arus listrik yang berfunsi untuk membedakan titik dengan strip.

Pada tahun 1837, penggunaan sandi morse masih terbilang terbatas. Sandi morse digunakan dengan sistem telegraf. Kode asli morse pada masa awal tidak sama persis dengan kode morse yang digunakan pada saat ini, termasuk jeda serta tanda hubung dan titik. Kode morse yang sekarang kita kenal merupakan suatu ketetapan resmi dalam konferensi di Berlin tahun 1851.

KODE SANDI MORSE

CARA CEPAT MENGHAFAL SANDI MORSE

A. Metode Pengelompokan

B. Metode Koch

Dengan dua metode di atas, kita dapat mempelajari atau menghafal sandi morse dengan cepat. Sebetulnya masih banyak metode-metode lainnya, namun dari beberapa metode tersebut, kita bisa fokus pada salah satu dari dua metode yang ada di atas. (cst)

A = Ano

B = Borna Parte

C = Coca cola

D = Domine

E = egg

F = Father Djohan

G = Golongan

H = Himalaya

i = iman


j = Jalmonoho

K = kohinor

l = limonade

M = motor

N = Notes

O = 

P

Q = 

R= Rasogl

S

T = ton

V = ventilator

W

X

Y


KMD hari ke 5 | Keterampilan Pramuka - Sandi Morse

Posted by : Guru IPA & TIK 0 Comments
Tag : , ,

- Copyright © Pendidikan Karakter melalui Gerakan Pramuka - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -