Ticker

6/recent/ticker-posts

KMD Hari 3 | Kepenggalangan


Gunungkidul, [16 November 2024] – Kegiatan Kursus Mahir Dasar (KMD) 2024 yang diselenggarakan oleh Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Gunungkidul pada hari ke - 3 berlangsung sukses. Salah satu materi penting dalam kursus ini adalah Materi Kepenggalangan, yang disampaikan oleh Kak Rini Harjanti, S.Pd., M.Pd., seorang pembina Pramuka berpengalaman dari SMP Negeri 1 Wonosari.

Kak Rini memaparkan berbagai hal terkait dengan dinamika penggalang, meliputi pengelolaan kegiatan, pembentukan regu, hingga metode pengembangan karakter dan keterampilan yang relevan bagi usia remaja.

"Kepenggalangan adalah fondasi penting untuk membangun semangat kerja sama, kemandirian, dan jiwa kepemimpinan di kalangan peserta didik," ujar Kak Rini dalam penyampaiannya.

Kegiatan yang berlangsung di pusat pelatihan Pramuka Kwarcab Gunungkidul ini diikuti oleh 24 peserta KMD yang merupakan pembina dari berbagai sekolah di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Antusiasme peserta terlihat dari diskusi interaktif dan simulasi kegiatan yang dipandu langsung oleh Kak Rini. Adapun beberapa catatan penting dalam materi tersebut dapat disimak dari materi berikut:

1. Pengertian Penggalang

Penggalang adalah golongan peserta didik dalam Gerakan Pramuka dengan rentang usia 11–15 tahun. Penggalang merupakan jenjang kedua dalam Gerakan Pramuka setelah Siaga dan sebelum Penegak. Masa ini sangat penting karena menjadi fase transisi dari masa kanak-kanak ke remaja, di mana peserta mulai menunjukkan kemandirian, rasa ingin tahu yang tinggi, serta kemampuan bekerja sama dalam kelompok.


2. Ciri-Ciri Penggalang

Ciri-ciri penggalang secara umum:

  1. Usia: 11–15 tahun.
  2. Kebutuhan psikologis:
    • Rasa ingin tahu tinggi.
    • Mulai mencari identitas diri.
    • Suka berkumpul dengan teman sebaya.
  3. Karakteristik kegiatan:
    • Aktif dan menyukai tantangan.
    • Mudah terinspirasi oleh tokoh atau cerita heroik.
    • Senang melakukan kegiatan berkelompok.
  4. Kemampuan sosial:
    • Mulai memahami pentingnya kerja sama dan toleransi.
    • Meningkatnya keterampilan komunikasi.
  5. Minat:
    • Menyukai permainan yang melibatkan strategi, petualangan, dan keterampilan.

3. Karakter Penggalang yang Diharapkan

Gerakan Pramuka bertujuan membentuk karakter yang positif. Beberapa karakter yang diharapkan berkembang pada penggalang adalah:

  1. Kemandirian: Mampu menyelesaikan tugas dan tantangan tanpa terlalu bergantung pada orang lain.
  2. Kepemimpinan: Mulai berani mengambil inisiatif dan tanggung jawab dalam kelompok.
  3. Kerja sama: Menjadi anggota regu yang aktif dalam mendukung keberhasilan kelompok.
  4. Disiplin: Taat terhadap aturan dan tata tertib dalam kegiatan.
  5. Kreativitas: Memiliki ide-ide segar dalam menyelesaikan tantangan dan masalah.
  6. Kejujuran: Memegang teguh nilai-nilai kejujuran dalam setiap tindakannya.

4. Cara Pengelolaan Penggalang

  1. Pembentukan Regu

    • Tiap regu terdiri atas 6–8 anggota, dengan satu pemimpin regu (Pinru) dan satu wakil pemimpin regu (Wapinru).
    • Regu dibagi menjadi regu putra dan regu putri.
    • Nama regu biasanya diambil dari nama hewan atau tumbuhan (contoh: Regu Harimau, Regu Mawar).
  2. Kegiatan Regu

    • Latihan Rutin: Dilaksanakan seminggu sekali dengan fokus pada keterampilan kepramukaan, seperti semaphore, tali-temali, dan sandi-sandi.
    • Proyek Kecil: Regu diberi tugas untuk menyelesaikan proyek sederhana seperti membuat peta perjalanan atau laporan kegiatan.
    • Kompetisi Antar-Regu: Melatih kerja sama, strategi, dan semangat kompetitif yang sehat.
  3. Pengelolaan oleh Pembina

    • Peran Pembina:
      • Bertindak sebagai fasilitator dan motivator, bukan sebagai "pemimpin langsung."
      • Mengarahkan tanpa menghilangkan kreativitas penggalang.
    • Metode Pendekatan:
      • Diskusi dan simulasi: Memberikan kesempatan kepada penggalang untuk berpikir kritis.
      • Learning by doing: Menyediakan pengalaman langsung melalui praktik lapangan atau kegiatan petualangan.
      • Games dan tantangan: Membangkitkan semangat dan antusiasme peserta.
    • Penilaian dan evaluasi:
      • Menggunakan sistem tanda kecakapan umum (TKU) dan tanda kecakapan khusus (TKK).
  4. Pengelolaan Kegiatan Besar

    • Perkemahan Penggalang: Seperti Jambore atau Kemah Persahabatan, yang memberikan pengalaman lintas regu dan lintas gugus depan.
    • Lomba Tingkat: Meningkatkan kemampuan kompetisi, baik di tingkat kecamatan, kabupaten, hingga nasional.

5. Tantangan dan Tips Mengelola Penggalang

  1. Tantangan:
    • Perbedaan kemampuan individu di dalam regu.
    • Kurangnya rasa percaya diri pada beberapa peserta.
    • Dinamika kelompok yang kadang kurang harmonis.
  2. Tips Pengelolaan:
    • Bangun komunikasi yang baik dengan peserta.
    • Berikan tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuan masing-masing.
    • Libatkan peserta dalam proses perencanaan kegiatan.
    • Beri apresiasi atas usaha dan prestasi mereka, sekecil apa pun.

Dengan pengelolaan yang baik, dunia penggalang akan menjadi wadah pembentukan karakter dan keterampilan yang menyenangkan sekaligus bermakna bagi para peserta. Pramuka, jayalah!

Post a Comment

0 Comments